Rabu, 12 Februari 2014

SLANK METAMORFOBLUS

'Metamorfoblus' merupakan film
dokumenter tentang legenda hidup grup
musik rock n' blus, 'Slank' dan 'Slankers',
garapan sutradara Dosy Omar. Sebelumnya
Dosy Omar pernah bekerjasama untuk
menggarap film 'Generasi Biru', dengan
sutradara Garin Nugroho dan Jhon De
Rantau. Proses pembuatan film
dokumenter ini, telah dilakukan sejak satu
tahun lalu bersamaan dengan produksi
film 'Generasi Biru' itu.
Screaning film 'Metamorfoblus' ini, telah
ditayangkan mulai Kamis (21/10) di
gedung bioskop PPHUI, Kuningan, Jakarta
Selatan. Film ini, seolah ingin mengajak
kita untuk melihat ke belakang panggung
saat konser-konser 'Slank' dan ke halaman
belakang Gang Potlot, serta ke kamar hotel
personil Slank kala tour. Bahkan, hingga ke
kamar mandi mereka, saat berkarya untuk
membuat lagu. 'Slank' merupakan legenda
hidup musik Indonesia. Namun, bagaimana
sang legenda itu menyentuh dan
mempengaruhi kehidupan banyak orang.
Film ini, sebagai apresiasi kepada 'Slank'
yang telah berpuluh tahun menghadirkan
musik yang menghibur bangsa Indonesia.
Sebait demi sebait lirik lagu 'Slank' yang
berisi ide-ide, kritik, dan aspirasi sampai
serta dapat dicerna oleh penggemarnya
(Slankers). Dimana ide-ide, kritik dan
aspirasi itu kemudian dirumuskan dan
disingkat menjadi virus PLUR (Peace, Love,
Unity, Respect). Virus positif itulah yang
kemudian berupaya ditularkan 'Slank' dan
'Slankers' untuk menjadikan Indonesia
lebih baik.
Film dokumenter ini pun, dimulai dari
kisah Joker 'Slanker Batam' yang
kesehariannya sebagai Reserse di
Kepolisian Batam. Dimana Joker telah
meninggalkan budaya kekerasan dan
menggantinya dengan dialog dan sikap
hormat, karena telah meresapi makna cinta
damai dan anti kekerasan (Peace). Lalu,
kisah Andi Slanker, wong Bantul,
Jogjakarta dan pak Poniran, yang
menggambarkan hubungan bapak dan
anak yang sebelumnya renggang karena
narkoba dan kemudian kembali seperti
sediakala. Andi pun, sempat dikirimi surat
oleh bunda Ipet (Ibunya Slank dan
Slankers) untuk dapat berupaya bersih dari
jeratan narkoba berkat cinta ayahnya dan
demi cintanya (Love) pada 'Slank'.
Selanjutnya ada kisah persahabatan
Slankers Kupang, Timor Barat dan Slankers
Timor Leste, yang merupakan saudara
sepulau. Meski telah berbeda negara.
Namun, mereka dapat memberi makna baru
terhadap persatuan dan persaudaraan
(Unity) dan rasa saling menghormati
(Respect). Mereka pun, seakan-akan
mewakili semangat perdamaian
dibandingkan permusuhan.
Terbersit dari kisah itu, film ini pada
akhirnya menggambarkan bahwa
'Metamorfoblus' lebih dari sekedar cerita
tentang musik, grup band, dan fans. Film
ini merupakan cerita tentang perubahan
sekaligus metamorfosis serta sebuah
evolusi. Karena, musik, takdir kehidupan
itu selalu bergerak, selalu berubah, dan
mencari bentuk yang terbaik untuk
mewujudkan harmoni melalui kesejatian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar